Mengapa Komunikasi Positif itu Penting?

 Mengapa Komunikasi Positif itu Penting?


Komunikasi antara orang tua dan anak bukanlah sekadar percakapan sehari-hari. Lebih dari itu, komunikasi adalah jembatan utama yang menghubungkan hati, pikiran, dan emosi di antara keduanya. Tanpa komunikasi yang sehat, hubungan orang tua dan anak akan terasa jauh meskipun mereka tinggal serumah. Bahkan, kurangnya komunikasi yang positif bisa menjadi awal dari berbagai masalah psikologis pada anak, seperti rendah diri, kesulitan mengelola emosi, bahkan gangguan perilaku.

1. Membentuk Rasa Aman dan Percaya Diri pada Anak

Anak yang tumbuh dalam lingkungan komunikasi yang positif cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Mengapa? Karena mereka merasa dihargai, didengar, dan diperhatikan. Ketika orang tua mau mendengarkan cerita anak, menanggapi pertanyaan-pertanyaan mereka dengan sabar, dan tidak buru-buru menghakimi, maka anak akan merasa bahwa dirinya bernilai.

Sebaliknya, anak yang sering diabaikan, dikritik, atau bahkan dimarahi tanpa alasan yang jelas akan tumbuh dengan rasa tidak aman. Mereka bisa menjadi pribadi yang pendiam, pemurung, atau justru agresif sebagai bentuk pertahanan diri.

2. Mencegah Konflik dan Kesalahpahaman

Banyak konflik dalam keluarga sebenarnya bukan karena perbedaan pendapat, tetapi karena cara menyampaikannya yang tidak tepat. Komunikasi yang buruk sering kali melahirkan prasangka dan kesalahpahaman. Misalnya, saat anak pulang terlambat dan orang tua langsung memarahi tanpa bertanya lebih dulu, padahal mungkin saja anak terlambat karena ada kegiatan sekolah tambahan.

Dengan komunikasi yang positif, orang tua belajar untuk bertanya sebelum menuduh, mendengarkan sebelum menyimpulkan, dan berdiskusi sebelum mengambil keputusan. Ini menciptakan iklim dialog yang sehat dalam keluarga.

3. Menjadi Teladan Cara Berkomunikasi yang Baik

Anak adalah peniru ulung. Cara mereka berkomunikasi dengan teman, guru, atau bahkan nanti pasangan dan anak mereka sendiri, sangat dipengaruhi oleh pola komunikasi yang mereka alami di rumah. Orang tua yang sering membentak, berteriak, atau menggunakan kata-kata kasar tanpa disadari sedang mengajarkan hal itu kepada anak mereka.

Sebaliknya, jika orang tua membiasakan berbicara dengan sopan, tenang, dan menghargai perasaan anak, maka anak pun akan tumbuh dengan pola komunikasi yang sama. Mereka akan lebih mampu mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat dan menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.

4. Memperkuat Ikatan Emosional dalam Keluarga

Komunikasi positif membangun keintiman emosional antara orang tua dan anak. Ini sangat penting terutama di masa remaja, ketika anak mulai mencari jati diri dan rentan terhadap pengaruh luar. Anak yang merasa dekat dengan orang tuanya akan lebih terbuka menceritakan apa yang mereka alami, rasakan, dan pikirkan.

Sebaliknya, anak yang merasa tidak dimengerti atau takut dikritik akan cenderung menutup diri. Akibatnya, orang tua sering kali “kecolongan” karena anak sudah terjerumus dalam pergaulan bebas, narkoba, atau masalah lainnya tanpa diketahui.

5. Mendukung Perkembangan Kognitif dan Sosial Anak

Komunikasi bukan hanya soal kata-kata, tetapi juga proses interaksi yang merangsang otak anak. Anak yang sering diajak bicara, berdiskusi, atau diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya akan memiliki kemampuan berpikir kritis, kosakata yang luas, serta keterampilan sosial yang baik.

Mereka akan lebih mudah bergaul, menyampaikan ide, dan memahami orang lain. Ini adalah bekal penting dalam menghadapi kehidupan akademik maupun sosial di masa depan.

PT SURABAYA SOLUSI INTEGRASI
PT SURABAYA SOLUSI INTEGRASI PT SURABAYA SOLUSI INTEGRASI - JUAL BELI BLOG - JUAL BLOG UNTUK KEPERLUAN DAFTAR ADSENSE - BELI BLOG BERKUALITAS - HUBUNGI KAMI SEGERA

Post a Comment for " Mengapa Komunikasi Positif itu Penting?"

iklan atas Artikel
Kode Iklan
Iklan Tengah
Iklan tengah 2